Redaksi.in Medan- Penyidik Sat Reskrim Polrestabes Medan resmi menetapkan Rakesh sebagai tersangka karena mengancam bunuh membunuh sejumlah wartawan.
“Pelaku Rakesh sudah ditetapkan jadi tersangka. Kini dia telah ditahan di sel tahanan,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Fathir Mustafa, Selasa (28/2).
Ia mengungkapkan, pelaku disangkakan melanggar Pasal 335 dan UU Pers dengan ancaman hukuman dua tahun penjara.
“Penyidik telah memeriksa sejumlah saksi dan korban terkait peristiwa tersebut. Diketahui, kejadiannya berlangsung pada Senin (27/2) sekira pukul 15.00 WIB,” ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah orang diduga bayaran mengancam akan membunuh wartawan saat meliput pra rekonstruksi kasus anggota DPRD Medan di Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru, Senin (27/2).
Kasus pengancaman ini berawal saat penyidik Sat Reskrim Polrestabes Medan menggelar kasus pra rekonstruksi dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan dua anggota DPRD Kota Medan David Roni Ganda Tua Sinaga (PDI-P) dan Habiburrahman Sinuraya (Nasdem).
Dalam pra rekonstruksi yang digelar penyidik menghadirkan langsung anggota DPRD Medan Habiburrahman Sinuraya bersama sejumlah saksi lainnya. (DR)
Redaksi.in Medan- Oknum Anggota TNI AD Batalyon 125 Simbisa kabanjahe berinisial Serda JT Diduga telah menghamili seorang wanita berinisial EG (23).Diceritakan EG, Awalnya Serda JT dan EG berkenalan pada bulan Mei tahun 2021, kemudian dua bulan saling kenal kami menjalin hubungan pacaran."Dua bulan kenal dengan Serda JT, kami menjalin hubungan pacaran saat Serda JT di tugaskan ke Papua" Kata EG."Serda JT menyatakan sukanya melalui handphone saat berada di Papua" sambungnya.Seiring berjalannya waktu, Serda JT intens berkomunikasi dengan EG dan berjanji jika pulang dinas dari Papua akan menikahi EG.Tepatnya pada bulan 7 tahun 2022, Serda JT pulang dari Papua ke batalyon 125 Simbisa kabanjahe lalu pada bulan 8 tahun 2022, Serda JT mendatangi EG di Rumah Kos pasar 7 Padang bulan gang gembira, Medan. Di rumah kos tersebut Serda JT membujuk rayu EG untuk berhubungan intim dan pada bulan 11 tahun 2022, EG dinyatakan hamil.Kaget mendengar EG hamil, Serda JT mencoba membujuk rayu EG agar mau mengugurkan kandungan EG dengan cara meminum obat pengugur kandungan yang sudah di beli oleh Serda JT."Saya disuruh minum obat pengugur kandungan yang di beli Serda JT seharga 1jutaan"ungkap EG."Saat itu, saya minta dinikahi lalu di mediasi oleh atasannya Danki Marbun, namun bukannya objektif menyelesaikan persoalan tersebut, mereka justru terkesan membela anak buahnya,"terang EG.Berkas berkas untuk pengajuan yang di urus Serda JT juga banyak bersalahan menunjukkan Serda JT tidak serius menikahi saya". Jelas EG.Saya sudah trauma atas sikap perlakuan kasar Serda JT dan janji manisnya, usia kandungan saya sudah memasuki 4 (empat) bulan. Maka itu, saya melaporkan Serda JT ke Denpom l/5 Medan atas perbuatan asusila pada Senin (27/2/23)", pungkasnya.Ia berharap pihak Denpom l/5 Medan dapat segera memproses laporannya.Saat di konfirmasi Serda JT membenarkan bahwa ia dan EG memiliki hubungan dan mengakui EG sudah berbadan dua berjanji akan menikahinya. (DR)
Redaksi.in Medan - Setelah viral dan menjadi trending topic beberapa hari ini tentang, adanya berita terkait masalah wartawan berinisial CVS yang melaporkan pihak Karaoke Keluarga Valentine yang menuduhnya telah menerima upeti dan kemudian menarik laporannya kembali. Kini wartawan berinisial CVS tersebut pun berusaha mencari wartawan yang memberitakan dirinya tersebut.Hal itu diketahui pada Senin (27/02/2023) sekitar pukul 17.28 Wib, wartawan berinisial CVS ini melalui nomor WA nya di 0877 - 0108 XXXX coba menanyakan hal tersebut kepada awak media yang Memberitakannya tersebut. Padahal sudah jelas ada konfirmasi dan tidak dijawab oleh oknum wartawan berinisial CVS tersebut. Disini terlihat diduga wartawan berinisial CVS tersebut hendak melakukan intervensi "cari selamat".Bahkan wartawan berinisial CVS tersebut membantah telah menerima uang dari pihak karaoke keluarga Valentine, namun ketika ditanyakan mengapa dirinya mencabut LP dari Polresta Deli Serdang. Wartawan berinisial CVS mengatakan bahwa pemilik Valentine masih keluarganya. Namun itu bukanlah menjadi acuan karena sedari awal dirinya paling getol ingin memberitakan Valentine dan ini menjadi perbandingan terbalik.Ihwal kasus ini bergulir ketika, sejumlah awak media memberitakan Karaoke Keluarga Valentine yang terletak di Beringin atau tidak jauh dari Polsek Beringin. Beroperasional melebihi jam yang diizinkan pemda dan juga menjual miras dan diduga juga menyediakan wanita penghibur (LC). Setelah ramai diberitakan termasuk oleh wartawan CVS, lalu wartawan berinisial CVS pun dilaporkan oleh pihak pengusaha Karaoke Keluarga Valentine.Disaat dilaporkan tersebut, wartawan berinisial CVS pun kelabakan dan menghubungi rekan - rekannya sesama wartawan agar ikut membantu permasalahannya di Polresta Deli Serdang.Karena solidaritas maka rekan - rekan sesama wartawan pun bersedia membantu dengan perjanjian bahwa tidak ada kata perdamaian dengan pihak pengusaha Karaoke Keluarga Valentine.Oleh sebab itulah makanya rekan - rekan wartawan bersedia membantu agar CVS melaporkan pihak pengusaha karaoke keluarga Valentine tersebut ke pihak kepolisian khususnya Polresta Deli Serdang.Namun belakangan malah wartawan berinisial CVS menarik LP nya di Polresta Deli Serdang, terkait itu, patut diduga kuat adanya pemberian sejumlah upeti kepada CVS dari pihak pengusaha Karaoke keluarga Valentine tersebut. Sayangnya hal itu dibantah CVS, bernada tegas dia tampak enggan akui.Sementara itu, Roy Nasution yang juga Koordinator Pimpinan Pusat Community Of Journalist Indonesia kepada rekan - rekan media yang menemuinya pada selasa (28/02/2023) sekitar pukul 15.00 wib, diseputaran jalan Pancing Medan mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Wartawan berinisial CVS tersebut sungguh diluar dugaan dan juga bisa dianggap pengkhianatan terhadap rekan - rekan media.Karena saat wartawan berinisial CVS tersebut dilaporkan dan diperiksa oleh kepolisian Polresta Deli Serdang, wartawan berinisial CVS tersebut pun menghubungi rekan - rekan wartawan agar membantunya termasuk saat itu saya pun ikut. Dikutip dari ucapan lisannya.Namun ketika dirinya menarik laporannya tanpa ada keterangan ataupun pemberitahuan kepada kawan - kawan media. Secara tegas Roy sebut seakan - akan CVS berjalan sendiri.Ini yang disayangkan dan Roy Nasution meminta kepada jajaran Pengurus Pusat Community Of Journalist Indonesia bahwa kedepan jangan sembarangan memberikan bantuan terutama kepada orang yang tidak tahu berterima kasih kepada teman. Demikian kata Roy Nasution yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris 1 DPD Brigade Anak Serdadu (BAS) Sumut tersebut kepada rekan - rekan media. (DR)