Ketua Cabor Squash Reni Oktavia menyampaikan, pertandingan cabor Squash dilaksanakan tgl 29 November hingga 6 Desember mendatang.
“Perorangan putra putri sudah selesai. Kalau beregu campuran hari ini semifinal,” jelasnya pada Sabtu, 3 Desember 2022.
Dikatakannya, total nomor tanding ada 8 yakni double putra, double putri, dobel campuran, single putra, single putri, tim putra dan putri, dan tim campuran.
“Hari ini semifinal untuk beregu campuran dan besok final Kukar dengan Bontang,” ujarnya.
Kontingen yang ikut ada 8 kabupaten/kota. Kukar berhasil menyumbangkan 2 medali emas pada nomor tanding perorangan putri dan beregu putra. Sementara, Balikpapan berhasil menyumbang 2 emas pada nomor tanding beregu putri dan perorangan putra.
“Untuk peraih medali sementara belum dikalungkan, nanti itu di hari terakhir tgl 6 Desember,” bebernya.
Disampaikannya, pertandingan berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala. “Karena lapangan sudah disiapkan semua dengan baik,” pungkasnya. (Ris/Advporprov7)
SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah memiliki 2.353 desa mandiri energi dari total 8500an desa/kelurahan. Tak heran, jika provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo tersebut menjadi percontohan pengembangan energi baru dan terbarukan nasional.Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan bahwa pihaknya berkomitmen terus melakukan upaya dalam transisi energi baru dan terbarukan.Hingga tahun 2021, bauran energi di Jawa Tengah mencapai 13,38%. Berbagai pemanfaatan energi terbarukan di Jawa Tengah terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, sampah, serta pemanfaatan energi non-listrik seperti biodiesel, biogas, biomasa dan gas rawa (biogenic shallow gas). Dari 2.353 desa mandiri energi, terdiri atas 2.167 desa mandiri energi inisiatif, 160 desa mandiri energi berkembang dan 26 desa mandiri mapan.“Pengembangan energi terbarukan dan transisi energi di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran serta pihak-pihak non-pemerintah, baik kerja sama bersama swasta maupun masyarakat,” ujarnya, Selasa (15/11/2022).Keberhasilan transisi energi tersebut akanmemberikan beragam manfaat. Di antaranya biaya sistem kelistrikan yang lebih murah, diversifikasi ekonomi, pengembangan industri baru, munculnya lapangan kerja hijau, perbaikan kualitas udara, tanah, dan air, serta penurunan biaya kesehatan.“Di Jawa Tengah sebenarnya sudah terlihat peran seluruh masyarakat dalam transisi energi secara mandiri. Hal tersebut terefleksi dari kegiatan Jelajah Energi yang dilaksanakan untuk kali kedua dalam tahun 2022,” paparnya.Kesuksesan Provinsi Jawa Tengah mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) diapresiasi nasional. Secara khusus, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo diundang oleh Institute for Essentiol Services Reform (IESR) sebagai salah satu co-chair Civil20 (C20 Indonesia), untuk sharing keberhasilan pengembangan EBT dalam rangkaian acara G20 side event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali, beberapa waktu lalu.Direktur Eksekutif IESR, Febby Tumiwa mengatakan, pengembangan EBT di Indonesia tidak bisa dilakukan tanpa ada komitmen kuat pemerintah pusat dan daerah. Dan Jawa Tengah dalam kepemimpinan Ganjar Pranowo berkomitmen penuh terkait hal itu.“Komitmen Jawa Tengah dalam pengembangan EBT sangatlah kuat. Ini terbukti bagaimana Jateng merencanakan pembangunan energi daerahnya, dan di RPJMDnya yang konsentrasi pada EBT. Ini pelajaran penting bagi daerah lain di Indonesia dan harus dicontoh,” katanya.Selain itu, Jateng mengalokasikan anggaran untuk mendukung pengembangan EBT. Di mana daerah lain belum banyak yang melakukan itu.“Ini perlu kita contoh, dan harapan kami daerah lain juga mencontoh Jateng, bagaimana pengembangan EBT serta memobilisasi peran masyarakat,” tegasnya.Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Jateng memiliki banyak potensi EBT yang perlu dioptimalkan. Seperti panas matahari, gas rawa, geothermal, angin dan air, yang tersebar di banyak daerah di Jateng.“Ya, kita sudah memulai. Kita mencoba mencari kekuatan lokal dan partisipasi dari masyarakat, untuk jalan pelan-pelan meskipun kecil. Beberapa desa sudah jalan bagus, dan ini yang paling penting adalah, masyarakat bisa mandiri energi,” pungkasnya. (Wan)
The post Pemprov Jateng Berhasil Bangun 2.353 Desa Mandiri Energi appeared first on JawaTengah.Online.