Redaksi.in Deli Serdang- Sepertinya Dandim 0204/DS Letkol Czi Yoga Febrianto tidak main – main dengan ucapannya, ini dapat dibuktikan dengan statement beliau kepada para awak media saat Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji SIK melakukan konferensi pers pada Selasa (21/02/2023) sekitar pukul 13.00 Wib.
Kapolresta yang saat itu melakukan konferensi pers didampingi oleh Wakapolresta AKBP Agus Sugiharso dan juga Kasat Reskrim Kompol Kadek Herry Cahyadi mengatakan bahwa, pihaknya tidak mentolerir ataupun membenarkan perilaku anggota Ormas Pemuda Pancasila yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI aktif yang bertugas di Kodim 0204/DS. Apalagi saat itu korban yang bernama Amosta Bangun dengan pangkat Serka dikeroyok oleh puluhan anggota Ormas Pemuda Pancasila tanpa ampun, yang mengakibatkan Tulang mata korban retak dan saat ini korban sedang mendapat perawatan disebuah Rumah Sakit di Kota Medan.
Ihwal dari keributan tersebut yakni, ketika korban Serka Amosta Bangun yang saat itu baru saja selesai melakukan monitoring di wilayahnya. Setelah korban menyelesaikan tugasnya, korban pun bersama temannya bermaksud untuk istirahat di Cafe Gantang yang terletak di Desa Limau Manis kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Ketika korban yang merupakan seorang Intel tersebut masuk ke dalam cafe dan melihat para anggota Ormas Pemuda Pancasila tersebut sudah berada di cafe yang sama.
Namun ketika rekan korban hendak bernyanyi, saat itu dilarang oleh anggota Ormas PP tersebut. Namun Serka Amosta Bangun pun menghampiri oknum anggota Ormas PP tersebut dan menanyakan mengapa rekannya tak boleh bernyanyi, lalu ditanya kembali tersangka dan mengatakan bahwa yang boleh bernyanyi hanya Udin saja. Ketika ditanyakan kembali mengapa begitu dijawab oleh oknum anggota PP tersebut, dengan jawaban kasar dan berkata kenapa rupanya.
Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan, oknum anggota TNI tersebut pun beranjak dari Cafe. Namun diikuti oleh puluhan anggota preman yang mengaku dan diketahui dari Ormas Pemuda Pancasila dan melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
Melihat situasi yang sudah tidak kondusif, oknum anggota TNI tersebut pun beranjak keluar namun terus dipukuli beramai – ramai dan dengan menggunakan benda tumpul yang mengakibatkan mata bengkak dan tulang mata retak.
Demi menghindari hal yang lebih fatal, korban pun terus lari dengan menggunakan mobilnya menuju RS Patar Asih untuk mendapatkan penanganan medis. Namun karena minimnya peralatan maka korban pun dirujuk ke sebuah RS dikota Medan.
Setelah kejadian tersebut, Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji SIK beserta anggotanya dari unit reskrim pun bergerak cepat dan berhasil mengamankan 1 orang pelaku utama penganiayaan berat tersebut yang berinisial IA yang hendak melarikan diri keluar kota.
Atas kesigapan anggota dari Satuan Reskrim Polresta Deli Serdang maka kurang dari 24 jam tersangka pun diringkus oleh Polisi. Saat konferensi pers dilakukan di aula Polresta Deli Serdang, Dandim 0204/DS pun berang kepada para pelaku yang masih buron dan meminta kepada para pelaku untuk menyerahkan diri. Sebab bila tidak maka akan diambil tindakan tegas, bahkan Dandim menyatakan bahwa dirinya menyerahkan kasus tersebut kepada aparat kepolisian khususnya Polresta Deli Serdang. Kapolresta Deli Serdang mengatakan akan terus mencari para tersangka yang buron dimana pun berada. Baiknya untuk menyerahkan diri demikian kata Kapolresta Deli Serdang dihadapan para awak media. (DR)
Redaksi.in Pancur Batu- Unit lalu lintas (Lantas) Polsek Pancur Batu, Polrestabes Medan sampai saat ini belum mampu menangkap pelaku tabrak anak balita bernama Jeslin Putri Jelita Rajagukguk.Pelaku tabrak anak balita hingga saat ini masih bebas berkeliaran seakan tak punya dosa.Bocah perempuan berusia 3 tahun itu ditabrak oleh sebuah angkot trayek Pancur Batu-Tanjung Morawa (Rahayu) nomor lambung 103 dengan Nopol BK 1083 UAA di Jalan Bersama Simpang Kongsi, Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang pada Selasa (7/2/2023) pukul 11.30 WIB.Tragedi seorang anak balita ditabrak hingga terpental dan terbanting membuat heboh masyarakat sekitar di lokasi.Menurut keterangan Ibu korban, Pelita Hutasoit (33), sebelum kejadian saat itu mereka hendak menemui kerabat atau saudara di lokasi. Setelah tiba di tempat anak atau korbannya minta jajan pada ibunya dan permintaan itu disanggupi.Lalu, saat ibu korban mau menyeberang ke warung, anaknya minta ikut. Belum sempat korban melangkahkan kaki tiba-tiba sebuah angkot dengan kecepatan tinggi melintas, dan langsung menabrak korban hingga terpental beberapa meter. Saat kejadian terdengar benturan keras akibat tabrakan tersebut.Pelita menyebut saking kencangnya angkot melaju, diperkirakan supir tidak melihat korban lantaran masih kecil. Sehingga tiba-tiba korban ditabrak dengan kecepatan tinggi. Setelah peristiwa itu supir sempat akan melarikan diri, tetapi ibu korban berteriak dan menjerit histeris hingga mengundang perhatian masyarakat sekitar.Melihat kondisi korban cukup parah, Seketika itu korban langsung dilarikan ke sebuah klinik di Pancur Batu, kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Adam Malik Medan.Akibat kejadian itu korban mengalami patah tulang pada bagian kaki kanan, kepala luka lecet dan hidung luka lecet. Sejak peristiwa tersebut dan hingga saat ini sudah lebih dua Minggu korban di rawat di rumah sakit, dan telah menjalani operasi di bagian kaki.Diterangkan ibu korban, tiga hari setelah kejadian, unit lantas Polsek Pancur Batu datang ke lokasi dan melakukan olah TKP, serta memintai keterangan dari kedua orang tua korban. Hal itu sudah dilakukan lebih dua kali.Namun, sejak peristiwa itu hingga saat ini proses di kepolisian masih jalan ditempat, dan tidak ada perkembangan yang signifikan. Itu terbukti bahwa pelaku penabrak korban belum pernah diperiksa, bahkan masih bebas berkeliaran diluar.Orangtua korban, Pelita Hutasoit dan suami, Josper Rajagukguk berharap kepada pihak kepolisian, dalam hal ini Polsek Pancur Batu supaya serius menangani kasus lakalantas itu, dan segera menangkap pelaku penabrak anaknya yang membuat kaki sebelah kanan patah.“Harapan saya kepada Pak Polisi, tolonglah serius menangani ini dan mengertilah keadaan kami, sampai patah kaki anak kami, tulangnya sakit, masih anak kecil dan yang menabrak pun belum ada itikad baik dan belum ditangkap,” tutur kedua orangtua korban kepada awak media saat ditemui di RSUD H Adam Malik Medan, Kamis (23/2/2023).Selain itu, orangtua korban juga memohon kepada Kapolda Sumut Irjen Pol RZ. Panca Putra Simanjuntak dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda agar memberi atensi atau perhatian atas peristiwa lakalantas yang korban alami. Sebab, sudah berjalan tiga Minggu sejak kejadian, kasusnya belum terang benderang dan “mandek” di Polsek Pancur Batu.“Saya berharap dan memohon kepada Bapak Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan, Tolonglah Pak! kami meminta keadilan demi anak kami, supaya di proses yang menabrak dan mohon bantu kami,” ujar ibu korban dengan berlinang air mata.Dikonfirmasi terpisah, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda menanggapi soal peristiwa lakalantas di wilayah hukum Polsek Pancur Batu itu.Mantan Dirlantas Polda Sumut itu berjanji akan menindaklanjuti informasi yang disampaikan kepada pihaknya."Terima kasih atas informasinya, akan kami tindaklanjuti," ujarnya via WhatsApp, Kamis (23/2/2023) pukul 14.58 WIB.Sementara itu, Kapolsek Pancur Batu Kompol Noorman Haryanto Hasudungan Sihite saat dikonfirmasi mengatakan akan mengecek terlebih dahulu kasus lakalantas itu."Saya cek dulu ya pak," kata Noorman singkat, Senin (20/2/2023) pukul 15.09 WIB. (DR)
Redaksi.in Tanjung Morawa- Lagi kekerasan terhadap anggota TNI kembali di Sumatera Utara khususnya di Deli Serdang, Serka Amosta Bangun yang bertugas di Detasemen Intelejen Kodim 0204/DS menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh puluhan anggota Ormas Pemuda Pancasila dan diduga dipimpin oleh Ketua Desa Limau Manis yang bernama Insanul Afwa.Perihal kejadian tersebut diketahui terjadi pada Jum' at (17/02/2023) sekitar pukul 00.30 Wib. Penganiayaan tersebut berawal dari datangnya Serka Amosta Bangun bersama rekannya ke warung/cafe milik Subhan yang terletak di Desa Limau Manis Gang Pancasila pada pukul 23.00 Wib. Dimana diketahui Serka Amosta Bangun baru saja selesai melakukan monitoring di wilayah STM Hilir.Ketika sampai di warung/cafe milik Subhan tersebut, Serka Amosta Bangun pun memesan minuman bersama 2 orang rekannya. Sembari menikmati minuman yang dipesan, rekan Serka Amosta Bangun pun meminta agar dirinya dapat bernyanyi namun tidak diizinkan oleh anggota Ormas PP tersebut dengan perkataan " Hanya Udin Saja Yang Boleh Bernyanyi ". Mendengar hal tersebut, Serka Amosta Bangun pun menanyakan mengapa hanya Udin saja yang boleh bernyanyi namun dijawab oleh anggota PP tersebut " Terserah Kamilah " .Setelah menjawab, anggota PP tersebut pun emosi dan membalikkan meja di Cafe tersebut, melihat kondisi yang tidak baik Serka Amosta Bangun pun memilih keluar dari cafe tersebut. Namun ketika hendak beranjak pergi tersebut, Seseorang yang diduga Ketua PP Desa Limau Manis yang bernama Insanul Afwa melakukan pemukulan kepada Serka Amosta Bangun dengan menggunakan botol minuman dan dilanjutkan oleh rekan - rekannya.Akibat dari pukulan menggunakan botol minuman tersebut, Serka Amosta Bangun pun roboh ke lantai dan kembali dipukuli oleh rekan - rekan tersangka. Karena kalah jumlah, Serka Amosta Bangun pun kembali bangkit dan lari menggunakan mobil miliknya menuju Rumah Sakit Patar Asih Lubuk Pakam.Sesampainya di Rumah Sakit Patar Asih, korban Serka Amosta Bangun pun langsung ditangani oleh Dokter Fitri. Karena kurangnya alat medis maka Serka Amosta Bangun pun dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Mata yakni Sumatera Eye Centre (SEC Hospital) yang berada di Kota Medan. Karena tulang mata sebelah kirinya mengalami retak dan saat ini korban sedang mendapat penanganan medis lebih lanjut.Sementara itu Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji yang dikonfirmasi mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah mengamankan pelaku utama pengeroyokan tersebut yang bernama Insanul Afwa. Kapolresta juga mengatakan bahwa akan melakukan rilis, demikian kata Kapolres Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji pada Senin (20/02/2023). (DR)